Membuat Website E-commerce Yang Sukses

Membuat Website E-commerce Yang Sukses

Admin - 27 April 2023

Membuat Website E-commerce Yang Sukses - Situs e-commerce dapat menawarkan ROI yang tinggi karena membutuhkan investasi lebih sedikit daripada toko fisik. Namun, mereka mungkin gagal menghasilkan pendapatan tanpa desain dan pemasaran yang tepat.

Organisasi dapat membangun situs e-commerce dengan relatif cepat, tetapi untuk kesuksesan maksimal, mereka harus mempertimbangkan elemen kunci seperti tata letak halaman, kualitas katalog, dan harga produk.

Situs web e-commerce dapat menjangkau audiens yang besar dan memungkinkan orang berbelanja 24/7 sepanjang tahun, yang dapat membantu organisasi meningkatkan pendapatan dan memperoleh pelanggan baru. Selain itu, situs-situs ini membutuhkan lebih sedikit biaya untuk beroperasi daripada toko batu bata dan mortir. Namun, jika pemimpin bisnis tidak mempertimbangkan audiens target, desain halaman, dan staf pusat kontak sebelum membuat situs web e-commerce, situs mereka mungkin gagal karena CX dan layanan pelanggan yang buruk.

Mengapa membuat situs web e-commerce?

Situs web e-commerce dapat meningkatkan CX organisasi karena menawarkan kemudahan dan fleksibilitas kepada pelanggan untuk berbelanja dari mana saja, kapan saja. Toko online ini dapat menggunakan rekomendasi produk otomatis untuk memberi pelanggan pengalaman belanja yang dipersonalisasi dan meningkatkan kemampuan organisasi untuk menjual.

8 langkah membuat website e-commerce

Situs web e-commerce dapat menghasilkan pendapatan yang signifikan, tetapi hanya jika organisasi mengikuti praktik terbaik. Untuk membuat situs web e-commerce yang sukses, para pemimpin bisnis harus mengambil langkah-langkah berikut.

Pertimbangkan platform e-commerce

Organisasi tidak perlu lagi mendesain situs web e-commerce dari atas ke bawah. Di masa lalu, mereka harus mengkoding sendiri setiap katalog, halaman pembayaran dan pengiriman. Kini, organisasi memiliki opsi untuk mengintegrasikan situs mereka dengan platform e-commerce.

Desain untuk audiens target dan identitas merek

Organisasi harus mengidentifikasi audiens target mereka sehingga mereka dapat membuat desain situs e-commerce yang memenuhi harapan pelanggan. Misalnya, pelanggan toko perhiasan cenderung menghargai mode dan keanggunan serta akan menikmati desain situs yang modis dan elegan saat berbelanja online.

Membangun strategi pemasaran

Untuk memaksimalkan lalu lintas situs, organisasi harus memasarkan situs e-commerce mereka di semua saluran yang dapat menjangkau pemirsa targetnya, yang mungkin mencakup media sosial dan Google Ads. Selain itu, tim pemasaran harus menggunakan praktik SEO dalam konten mereka untuk menjangkau pengguna mesin telusur baru dan mengirim buletin email untuk tetap berhubungan dengan pelanggan yang sudah ada.

Tawarkan opsi seluler

Banyak orang menggunakan ponsel mereka untuk berbelanja online, jadi sebelum organisasi mengembangkan situs e-commerce atau memilih platform pihak ketiga, mereka harus memastikan bahwa pengembang atau platform dapat memfasilitasi pengalaman seluler yang lancar. Organisasi juga dapat membuat aplikasi seluler yang dapat diunduh pelanggan secara gratis di perangkat iPhone dan Android.

Buat program loyalitas

Program loyalitas memberi penghargaan kepada pelanggan atas bisnis berulang mereka, yang dapat membantu organisasi meningkatkan penjualan di situs e-commerce mereka. Program-program ini sering kali mengikuti model gratis di mana pelanggan dapat mendaftar tanpa biaya dan mendapatkan poin saat mereka membelanjakan lebih banyak uang dengan organisasi.

Tawarkan katalog terperinci dan harga bersaing

Pembeli online mengharapkan deskripsi produk yang terperinci, sehingga organisasi harus menawarkan gambar dan deskripsi tekstual berkualitas tinggi untuk semua item dalam katalog mereka. Organisasi bahkan dapat mempertimbangkan deskripsi video untuk item kelas atas atau kompleks. Selain itu, pelanggan web dapat dengan mudah menemukan harga pesaing secara online, sehingga organisasi harus menawarkan harga yang bersaing di situs e-commerce mereka.

Personalisasikan pengalaman berbelanja

Organisasi dapat meningkatkan penjualan online mereka dengan mempersonalisasi pengalaman belanja pelanggan mereka. Misalnya, organisasi dapat menggunakan rekomendasi otomatis di situs e-commerce mereka untuk memberikan saran produk yang dipersonalisasi kepada pelanggan berdasarkan aktivitas web dan riwayat pembelian mereka. Rekomendasi ini dapat memperkenalkan produk baru dan relevan kepada pelanggan serta meningkatkan penjualan organisasi.

Staf pusat kontak yang memadai

Meskipun e-commerce dapat menghilangkan kebutuhan karyawan untuk menerima pesanan, memproses kartu kredit, dan mengirim informasi produk, agen layanan pelanggan harus menanggapi pertanyaan pelanggan dan pertanyaan tentang produk dan layanan. Misalnya, organisasi harus mengelola pusat kontak mereka dengan tepat sehingga agen dapat segera menanggapi email pelanggan, panggilan telepon, postingan media sosial, dan permintaan obrolan langsung.

Kesimpulan

Dengan platform e-commerce pihak ketiga, organisasi dapat dengan cepat mengimplementasikan situs web e-commerce. Namun, para pemimpin bisnis tidak boleh terburu-buru dalam prosesnya. Sebelum organisasi membangun situs web mereka, mereka harus mempertimbangkan elemen kunci, seperti audiens target, desain, kualitas katalog, strategi pemasaran, fungsionalitas seluler, dan staf pusat kontak.

Jika sebuah organisasi meluncurkan situs e-commerce sebelum mereka memiliki deskripsi barang berkualitas atau staf yang tepat di pusat kontak mereka, CX dan layanan pelanggan yang buruk dapat membuat pelanggan frustrasi dan merusak merek. Selain itu, toko online menghadapi persaingan yang ketat, sehingga organisasi harus memberi harga produk mereka dengan tepat dan memastikan situs mereka berfungsi dengan lancar di desktop dan perangkat seluler.



Artikel Terkait